Evi saptriyawati
Dimanapun dan kapanpun mereka yang bekerja dengan laptop terutama bagi mereka yang bekerja ONLINE di dunia maya, barang satu ini tidak pernah dapat dipisahkan dari mereka. Terkadang sambil menyantap hidangan bahkan dikeretapun mereka mampu bekerja dengan mesin ini. Mengapa tidak, laptop kan dapat dibawa kemana saja, bahkan penggunaannya saja mudah, tidak memerlukan ruangan dan tempat yang lebar untuk menaruhnya, dengan memangku saja, kita sudah dapat menjalankan mesin ini. Namun tahukan Anda, bahwa keseringan memangku laptop berdampak negatif bagi kesehatan Anda.
Memang boleh memangku laptop, namun semua ada batasnya. Seperti yang telah difirmankan ALLAH dalam Al-Quran:Al-Ra’d/13:8 bahwa “Segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ukuran”. Karena segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.
Dampak individu laptop
Laptop berfungsi mempermudah kita dalam menyimpan data, menulis, menggambar, browsing, juga dapat memberikan kita hiburan. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa peranti canggih ini juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya yang disebut toasted skin syndrome dan gangguan kesuburan bagi pria. Gangguan kesehatan ini dapat terjadi karena kebiasaan kita yang sering memangku laptop. Paha kerap menjadi tumpuan sabagai pengganti meja untuk meletakkan laptop.
Maka berhati-hatilah dalam bekerja, karena orang yang berhati-hati sejatinya adalah mereka yang beriman pada ALLAH SWT.” Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena.” takut akan Rabb mereka (QS. Al-mukminun/23;57).
Toasted skin syndrome
Menurut hasil penelitian yang telah dilaporkan pada sebuah jurnal kesehatan terbitan Inggris beberapa waktu lalu, ternyata keseringan memangku laptop dapat menyebabkan toasted skin syndrome . Kerusakan bekas atau tanda di area sekitar paha yang banyak digunakan sebagai tumpuan. Hal ini terjadi akibat paparan panas dalam jangka waktu lama. Tandanya berupa timbulnya bintik-bintik pada jaringan pigmen kulit terluar (epidermis). Menurut dr. Afriyanti Sandy, MARS, Toasted skin syndrome ini masih tergolong pada jenis luka bakar ringan. Lama kelamaan kulit yang terbakar tersebut menjadi kering pada saat penyembuhan dan bisa saja terjadi hiperpigmentasi dan pada akhirnya kulit akan menjadi Continue reading